Sebelum kita masuk dalam pembahasan tentang makanan kambing agar cepat gemuk, perlu kita tahu dalam beternak tentunya kita harus mengetahui dahulu apa saja jenis hewan ternak, serta hasil yang kita raup dalam beternak hewan tersebut.
Selain itu para peternak juga harus memperhatikan pakan dan cara merawatnya. Berikut Penjelasan tentang Makanan Kambing Agar Cepat Gemuk.
Makanan Kambing Agar Cepat Gemuk
Namun pertama-tama sebelum kita masuk ke pembahasan Makanan Kambing Agar Cepat Gemuk kita harus mengetahui seluk beluk tentang kambing!
Klasifikasi Kambing
Kambing memiliki nama ilmiah yaitu Capra aegagrus hircus. Nama ilmiah tersebut menunjukkan bahwa kambing ternak adalah subspecies dari kambing liar Eropa (Capra aegagrus) atau kambing liar India (Capra aegagrusblithy).
Di bawah ini merupakan klasifikasi kambing:
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Artiodactyla
Subfamili: Bovidae
Genus: Capra
Spesies: Capra aegagrus
Subspesies: Capre aegagrus hircus
JENIS-JENIS KAMBING DI INDONESIA
Dijelaskan bahwa perkembangan populasi kambing dan domba di Indonesia pada tahun 1983-2020 menunjukkan peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2,42 persen per tahun.
Peningkatan yang sangat pesat adalah pada periode 2011-2020 yakni dengan rata-rata 3,12 persen per tahun.
Populasi kambing pada tahun 2011 dari 16,95 juta ekor menjadi 19,10 juta ekor, sementara populasi domba dari 11,79 juta ekor menjadi 17,77 juta ekor.
Berikut jenis kambing di Indonesia yang banyak di ternakkan:
1. Kambing Kacang
kambing kacang merupakan tipe kambing pedaging yang paling banyak ditemukan di Indonesia. kambing kacang memiliki adaptasi tinggi terhadap lingkungannya.
Hewan ini mempunyai bentuk fisik yang kecil dengan kepala yang ringan, dan juga memiliki bulu yang lurus dan pendek, dengan telinga yang tegak dan dua tanduk pendek.
2. Kambing PE (Peranakan Etawa)
kambing peranakan Etawa merupakan kambing dwiguna, yang dimaksud di sini adalah kambing ini mampu menghasilkan susu dan daging yang dapat dikonsumsi oleh manusia.
Peranakan Etawa merupakan hasil perkawinan antara Kambing Etawa dari India dan kambing kacang.
Hewan ini memiliki ciri fisik yang mirip dengan kambing Etawa, tubuhnya yang besar, telinga panjang menggantung, serta muka yang cembung. kambing ini dapat menghasilkan 1 liter susu per harinya.
3. Kambing Jawarandu
Jenis ini merupakan hasil perkawinan antara kambing peranakan Etawa dengan kambing kacang.
Secara fisik lebih mirip dengan kambing kacang, yang membedakan adalah jenis ini mampu menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter. Jawarandu banyak digandrungi oleh peternak susu kambing untuk menghemat biaya.
4. Kambing Marica
Kambing Marica merupakan mamalia asli Indonesia yaitu dari Sulawesi Selatan. hewan ini merupakan tipe pedaging. Namun, satwa ini masuk ke dalam satwa langka dan hampir punah.
5. Kambing Samosir
Merupakan kambing asli dari Indonesia lebih tepatnya berada di pulau Samosir, Sumatera Utara.
Jenis ini banyak digunakan untuk upacara adat, bentuk fisiknya hampir sama dengan kambing kacang, namun yang membedakan adalah bulu dari kambing Samosir dominan berwarna putih.
6. Kambing Gembrong
Hewan ini berasal dari pulau Bali bagian Timur, dan merupakan hasil perkawinan silang antara kambing Kashmir dan kambing Turki, yang sangat disayangkan, jenis Gembrong ini sudah mulai punah.
7. Kambing Kosta
Jika dilihat sekilas kambing Kosta ini hampir mirip dengan kambing kacang. Namun yang membedakan keduanya adalah kambing Kosta mempunyai pola garis sejajar pada bagian kanan dan kiri wajahnya.
8. Kambing Gibas
Merupakan ternak yang juga banyak diminati oleh peternak hal ini disebabkan karena bobotnya dapat mencapai 30-45kg dan hal tersebut dapat meningkatkan nilai jual hewan ternak.
9. Kambing Etawa
Kambing ini disebut juga kambing Jamnapari, pejantan hewan ini bisa mencapai bobot 91 kg sedangkan untuk hewan betina bisa mencapai bobot 63 kg, ciri fisiknya adalah hidungnya yang cembung dan telinga panjang.
10. Kambing Saneen
Jenis hewan ternak ini berasal dari Switzerland bagian barat, namun sayangnya kambing ini sulit dikembangkan di Indonesia karena sifatnya yang peka terhadap matahari.
Setelah mengetahui Jenis-jenis Kambing yang berada di Indonesia, kita juga harus mengetahui pakan apa yang cocok diberikan kepada kambing agar memiliki badan yang gemuk yang tentunya itu akan memberikan pengaruh terhadap penjualan hasil ternak.
Contoh Makanan Kambing Agar Cepat Gemuk
Pakan menjadi faktor utama yang dapat mempengaruhi perkembangan makhluk hidup, di sini ada beberapa makanan kambing agar cepat gemuk:
1. Hijauan segar Sebagai Makanan Kambing Agar Cepat Gemuk
Ini merupakan salah satu pakan yang wajib ada, hal itu di karena kan dalam hijauan segar mengandung karbohidrat dalam bentuk pati, gula sederhana, dan fruktosa yang memiliki peran penting dalam memberikan energi kepada kambing kambing ternak.
2. Rumput Sebagai Makanan Kambing Agar Cepat Gemuk
Ada beberapa jenis rumput yang biasa di berikan untuk makanan kambing agar cepat gemuk yaitu, rumput gajah, rumput benggala, rumput setaria, rumput brachiaria, rumput meksiko , dan rumput lapangan yang berada di sawah.
3. Konsentrat ( Pakan Penguat ) Sebagai Tambahan Makanan Kambing Agar Cepat Gemuk
Pakan jenis ini diperuntukkan untuk peningkatan produksi kambing seperti berat badan dan hasil susunya.
Untuk peternakan lebih baik menggunakan konsentrat lokal seperti dedak padi, jagung giling, bungkul kelapa, singkong, garam, dan air mineral.
4. Singkong Taun (Singkong Karet) Sebagai Tambahan Makanan Kambing Agar Cepat Gemuk
Bedanya singkong karet si bandingkan dengan singkong biasa ialah singkong taun pemanfaatannya hanya pada daunnya saja untuk dibuat sayur.
Daun singkong taun dapat digunakan untuk pakan ternak karena terdapat kandungan protein yang tinggi pada singkong taun yang cukup baik diberikan pada ternak kambing.
5. Suase Sebagai Stok Makanan Kambing Agar Cepat Gemuk
Merupakan pakan ternak hijauan yang disimpan, sebenarnya makanan ini hanya digunakan untuk efisiensi tenaga saja.
Setelah mengetahui pakan apa saja yang cocok untuk kambing ternak, peternak juga harus memperhatikan cara merawat hewan ternak.
TIPS AGAR HEWAN TERNAK CEPAT GEMUK
1. Menyesuaikan Ukuran Kandang dengan Jumlah Kambing
Ukuran kandang ternak biasanya adalah 1,1 meter x 1,25 meter, namun peternak harus benar- benar menyesuaikan dengan jumlah hewan ternak yang akan ditempatkan pada kandang tersebut.
Untuk lebih detail berikut tatanan ukuran kandang untuk berbagai ukuran hewan ternak :
- untuk beranak : induk dengan dua anak : 120 cm x 120 cm /ekor
- induk (baik yang hamil atau tidak hamil) untuk 1 ekor: 100 cm x 125 cm
- pembesaran anak yang sudah tidak menyusui untuk satu ekor: 100 cm x 125 cm
- jantan per ekornya adalah : 110 cm x 125 cm
- dara ( kambing siap potong) per ekornya adalah : 100 cm x 125 cm
2. Pemilihan Bibit Ternak
Pemilihan bibit unggul ini menjadi salah satu faktor keberhasilan peternak, jika bibit yang di pilih sesuai maka akan menghasilkan anakan yang berkualitas.
Ada beberapa kriteria calon induk yang ideal :
- Bentuk tubuh seimbang
- Jinak
- Tumitnya tinggi dan kakinya lurus
- Giginya lengkap serta rahang atas dan bawah rata
- Termasuk hewan yang terlahir 2 peranakan atau peranakan tunggal
- Ambingnya simetris serta memiliki 2 buah puting
Untuk kriteria pejantan yang ideal sebagai berikut:
- Tubuhnya berukuran besar dan panjang
- Kakinya lurus dan kuat
- Termasuk hewan yang terlahir 2 peranakan atau peranakan tunggal
- Usia idealnya 1,5 tahun-3 tahun
3. Memilih Lokasi yang Tenang
Hal ini berpengaruh pada nafsu makan hewan ternak, jika kambing di tempatkan di keramaian maka akan merasakan stres dan itu akan membuat ternak mengalami penurunan nafsu makan yang mengakibatkan penyakit.
4. Pemberian Makanan Kambing Agar Cepat Gemuk
Seperti yang sudah di jelaskan di atas, bahwa pakan merupakan syarat mutlak yang harus di berikan kepada hewan ternak, pemilihan pakan harus bervariasi serta bernutrisi untuk menjaga nafsu makannya.
Cara pemberian pakan yang baik adalah dengan cara memberikan rerumputan dua kali sehari yakni pada pukul 08.00 dan pada pukul 16.00 dan pemberian konsentrat pada sian hari sebayak kurang lebih 3kg dalam setiap pemberian.
5. Menjaga Kebersihan kandang
Para peternak juga harus memperhatikan kebersihan kandang karena tempat yang kotor akan membuat hewan ternak gampang terserang penyakit yang mengakibatkan penurunan berat kambing atau pun berat yang tak kunjung bertambah.
6. Mengenali Penyakit Kambing
Para peternak harus mengetahui gejala-gejala penyakit kambing, dan jika terdapat gejala penyakit segerakan memberi obat kepada hewan ternak.
7. Memberi Obat Kepada Kambing yang Sakit
Segerakan memberi obat anjuran dokter hewan agar tidak berlarut dan menyebabkan penyakit yang parah
8. Mengendalikan Penyakit Pada Kambing
Jika hewan ternak memiliki penyakit yang menular segera pisahkan hewan tersebut, awasi setiap keadaan kambing agar tidak menular ke kambing yang lain. Untuk mengendalikan penyakit pada kambing perlu diberikan gizi yang cukup dan vaksinasi.
9. Minum Yang Cukup
Selain pakan yang bernutrisi minum juga penting bagi hewan ternak, jangan lewatkan jadwal minum kambing agar ternak dapat berkembang dan gemuk.
10. Menjaga Nafsu Makan Kambing
Pemberian suplemen kambing sangat dianjurkan untuk meningkatkan nafsu makan kambing, karena dengan meningkatnya nafsu makan juga akan meningkatkan berat hewan ternak
11. Pemberian Pakan Fermentasi
Pakan fermentasi ini diberikan sebagai selingan pakan hijau. yang termasuk pakan fermentasi adalah salah satunya jerami.
12. Posisi Kandang Menghadap Sinar Matahari
Seperti halnya pada tumbuhan hewan juga memerlukan sinar matahari untuk pertumbuhan, dan pembuatan kandang ternak dianjurkan di dekat pohon yang rindang.
13. Kandang Cukup Sirkulasi udaranya
Jangan sampai kandang terasa lembap karena hal tersebut dapat menyebabkan kandang bau.
Setelah mengetahui pakan dan cara perawatan para peternak juga harus mengetahui kapan kambing dapat di panen dan keuntungan apa saja yang di dapat dari beternak kambing
Panen kambing dilakukan pada saat kambing berusia 1-1,5 tahun atau sudah dapat menghasilkan susu.
Pada saat mendekati musim haji peternak kambing mendapat berkali lipat keuntungan dari ternak karena pada saat musim tersebut penjualan kambing sangat meningkat drastis.
Lantas Apa Saja Keuntungan yang di Dapat dari Ternak Kambing?
Ada beberapa keuntungan yang akan didapat jika memulai bisnis ternak kambing, di antaranya:
1. Masa Panen Cepat
Perawatan yang dilakukan dalam beternak kambing bisa di bilang susah-susah gampang, namun hasil yang di dapat sangat memuaskan.
Masa panen yang dimiliki kambing kurang lebih sekitar satu tahun dan pada tahun tersebut peternak bisa mendapat kan 25 ekor dari 2 induk (1 pejantan dan 1 betina).
2. Sangat Mudah di Pasarkan
Selain masa panen yang bisa di bilang singkat, hewan ternak satu ini juga sangat mudah di pasarkan.
Banyak sekali peminat hewan ternak satu ini, entah dijadikan olahan ataupun dijadikan peliharaan, apalagi bila saat musim haji tiba penjualan kambing sangat meningkat drastis lantaran hewan satu ini dipergunakan untuk kurban.
3. Daging Kambing Merupakan Bahan Makanan yang Sangat Bergizi
seperti yang sudah di jelaskan di atas, kambing dapat di perjual kan untuk olahan karena banyaknya manfaat yang terkandung dalam daging kambing.
Hampir semua masyarakat menyukai olahan hewan ternak satu ini, seperti sate, gulai, tongseng kambing, dan masih banyak lagi.
4. Modal Relatif Kecil
Dapat di bilang memulai bisnis ternak kambing ini membutuhkan modal yang bisa di bilang kecil, dengan membeli 2 bibit kalian mungkin sudah mendapatkan untung, adapun pakan yang dibutuhkan juga sudah tersedia di alam, hal ini yang menyebabkan modal bisa kecil.
5. Merupakan Investasi yang Sangat Menjanjikan
berinvestasi ternak kambing sangat menjanjikan lantaran kambing memiliki nilai daya jual sepanjang masa, walaupun harus melalui tahap namun hasilnya jelas. bahkan setiap tahun hasilnya sangat terlihat.
6. Kambing Mudah Beradaptasi
Kambing merupakan hewan yang sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan, kambing ini sangat mudah di jinakkan dalam kurun waktu yang bisa di bilang singkat.
Dalam memulai usaha tentu juga terdapat beberapa hal yang dapat menciutkan nyali kita, dan jika ada keuntungan juga pasti terdapat kerugian.
Berikut adalah beberapa kerugian berternak kambing:
1. Kambing Memiliki Bau yang Sangat Mengganggu
kambing dapat menimbulkan bau yang sangat tidak sedap, hal inilah yang membuat kebanyakan masyarakat tidak dapat menerima peternakan kambing.
Oleh karena itu peternak harus memiliki lahan ternak yang jauh dari pemukiman agar tidak mengganggu masyarakat sekitar.
2. Kambing Mudah Terserang Penyakit
Perawatan kambing tergolong mudah, namun hewan ternak satu ini merupakan hewan yang mudah terserang penyakit, adapun penyakit yang menyerang adalah flu dan cacingan.
Flu pada kambing terjadi karena perubahan cuaca, sedangkan cacingan pada kambing biasanya disebabkan oleh pemberian makan yang kurang higienis.
Setelah mengetahui untung dan ruginya apakah kalian masih berminat untuk berinvestasi pada peternakan kambing? nah, jika kalian berminat tentunya kalian juga harus melakukan analisa modal terlebih dahulu, apalagi untuk para pemula yang mungkin belum mengerti.
Cara Pengembangbiakan Kambing Ternak
Siklus reproduksi kambing adalah selama 21 hari sedangkan lama kehamilan kambing adalah 5 bulan atau setara dengan 150 hari.
Ciri-ciri kambing yang sudah siap bereproduksi adalah sebagai berikut
- sering menggoyangkan ekor
- nafsu akan menurun
- kemaluannya memerah, bengkak, dan berlendir
- terus menerus mengembik
Setelah kambing menunjukkan ciri-ciri di atas segera lakukan perkawinan pada 12-14 jam setelahnya.
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangbiakan kambing adalah sebagai berikut:
- usia induk minimal 8 bulan
- penempatan pada kandang yang berbeda untuk mengantisipasi perkawinan yang tidak diinginkan
- bobot kambing jantan ideal dan dapat bereproduksi sampai usia 5 tahun.
Analisa Usaha Ternak Kambing
Modal Ternak Kambing Pemula
Berikut adalah estimasi dana yang dibutuhkan para peternak pemula:
1. Kandang modern siap pakai (bisa beli online) sekitar Rp 3.000.000,-.
2. Harga bibit dengan usia 5 bulan @Rp 500.000,- x 10 campur betina dan jantan = Rp 5.000.000,-.
Total investasi awal Rp 8.000.000,-
3. Pakan rumput, vitamin, dll per bulan Rp 1.000.000,-
Total biaya di awal Rp 9.000.000,-.
Estimasi keuntungan Ternak Kambing
Setelah dirawat selama 10 bulan pendapatan per ekornya adalah Rp 2.500.000,-
Jadi totalnya adalah Rp 2.500.000,- x 10 = Rp 25.000.000,-.
Untuk biaya operasional per bulan adalah Rp 1.000.000 x 10 = Rp 10.000.000,-
Untuk keuntungan selama 10 bulan adalah Rp 25.000.000 – Rp 10.000.000,- = Rp 15.000.000,-.
Jadi untuk pendapatan per bulannya adalah Rp 15.000.000,-. : 10 = Rp 1.500.000,-
Namun pendapatan ini bisa meningkat pada saat hari-hari tertentu seperti pada Idul Adha.
Kesimpulannya
Berternak Kambing merupakan salah satu kegiatan penunjang ekonomi yang bisa di bilang susah-susah gampang dalam melakukannya, terdapat beberapa hal yang menjadi pantangan para peternak.
Seperti kambing yang mudah sakit entah itu akibat perubahan cuaca ataupun pemberian pakan yang kurang higienis.
Oleh karena itu sebelum memulai berternak kambing di harapkan para peternak mengetahui seluk beluk mamalia satu ini.
Mulai dari pakan yang harus di berikan, cara merawat kambing untuk memperoleh hasil yang maksimal, serta harus mengetahui gejala penyakit yang timbul pada tubuh hewan ternak satu ini.
adapun para peternak juga harus tahu estimasi modal yang harus di keluarkan agar tidak menimbulkan kerugian pada saat panen.